melangkah jauh, terbang tinggi
Tahun 2015, aku seorang fresh graduate dari sebuah Universitas di Yogyakarta yang resmi diterima menjadi guru untuk mengajar di sebuah perusahaan kelapa sawit. Jarak pengumuman seleksi akhir dengan keberangkatan hanya seminggu. Persiapan legalisir dokumen, persiapan barang-barang yang akan dibawa hanya diberi waktu 7 hari tersebut. Untung saja, beberapa dokumen sudah siap, hanya kurang 1 atau 2 saja. Persiapan barang?entahlah aku pun bingung harus membawa apa saja. Yang jelas, sore itu, H-3 keberangkatan, Ibu mengajakku ke kota. Dibelikannya segala macam keperluan, yang membekas di ingatan adalah satu paket skincare agar wajah tetap terlindung karena kabarnya di Kalimantan sana cuaca sangat panas, kata Ibu. Tidak lupa, Ibu juga membelikanku sebuah koper warna cokelat (yang kemudian langsung sobek di satu sisinya saat aku baru sampai di Bandara Soekarno Hatta). Saat membayar koper tersebut, mbak kasir yang melayani kami bertanya basa basi pada Ibu hendak dibawa kemana koper baru ini. Ibu bercerita dengan bangga bahwa anaknya diterima menjadi guru di Kalimantan. Ah, Ibu selalu ingin membanggakan anaknya yang biasa saja ini kepada orang-orang yang ditemuinya.
Sebelum terbang ke Kalimantan, semua peserta yang lolos diharuskan ke Jakarta terlebih dahulu, untuk mendapat pembekalan di Head Office. Dari tempatku tinggal, waktu tempuh menuju Jakarta sekitar 12 jam atau lebih. Biasanya berangkat jam 6 sore, sampai Jakarta jam 6 pagi, begitu kata tetangga-tetangga yang sudah pernah mengadu nasib ke kota metropolitan. Aku langsung berburu tiket kereta api, namun ternyata semua tiket sudah terjual habis. Kuutarakan keinginanku pada bapak dan ibu agar aku naik bis saja. Bapak dan Ibu tidak mengijinkan, mereka menyarankanku untuk naik pesawat dari Yogyakarta. Agar sampai Jakarta lebih cepat dan tidak kelelahan di perjalanan.
Perjalanan Yogyakarta-Jakarta ini yang kemudian menjadi pengalaman pertamaku naik pesawat terbang. Melihat pemandangan dari jendela pesawat seorang diri. Pergi merantau meninggalkan orang tua dan sanak saudara yang ada di Pulau Jawa. Melangkahkan kaki lebih jauh, terbang tinggi untuk mencoba sebuah hal baru.

Komentar
Posting Komentar